INDUSTRI PIPA DAN PELEBURAN BAJA RUSIA TERTARIK BEKERJA SAMA DENGAN RI
Ekaterinburg – Indonesia tengah mengikuti pameran internasional tahunan bergengsi, Innoprom 2015 di Rusia. Di sela-sela acara tersebut, delegasi Indonesia menyempatkan diri berkunjung ke industri pipa dan peleburan baja Rusia, Pervoulralsk New Pipe Plant.
Adapun Ketua delegasi Indonesia dipimpin oleh Delegasi Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Penguatan Struktur Industri, Ngakan Timur Antara. Turut ikut dalam rombongan 3 perusahaan industri Indonesia yang telah menerapkan prinsip-prinsip Industri Hijau (Green Industry) dalam proses produksinya. Yakni PT. Semen Tonasa (Persero), PT. Petrokimia Gresik, dan PT. Pindad.
“Pihak perusahaan Rusia menyambut baik kunjungan delegasi Indonesia. Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk melakukan studi banding dan upaya pembelajaran bagi industri Indonesia terhadap Pervoulralsk New Pipe Plant,” demikian keterangan dari KBRI Moscow yang diterima detikcom, Jumat (10/7/2015).
Lokasi industri pipa dan peleburan baja ini terletak di kota yang sama dengan diadakannya Innoprom 2015 yakni di kota Ekaterinburg, Rusia. Ini kali pertama Indonesia mengikuti pameran dagang internasional itu. Indonesia pun membuka booth yang diprakarsai oleh Kementerian Perindustrian RI dan didukung sepenuhnya oleh KBRI Moskow melalui Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Belarus, Djauhari Oratmangun.
Delegasi Indonesia mendatangi Pervoulralsk New Pipe Plant karena perusahaan tersebut telah berpengalaman di bidang teknologi peleburan baja dan pembuatan berpengalaman di bidang teknologi peleburan baja dan pembuatan pipa serta diharapkan telah melakukan efisiensi sumberdaya industri. Perusahaan yang didirikan sejak tahun 1934 itu juga memiliki pusat pendidikan yang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium logam di mana peralatannya mendapat bantuan dari pemerintah Rusia.
“Pusat Pendidikan ini untuk menyiapkan tenaga kerja profesional di bidang metalurgi. Siswa yang diterima adalah siswa yang telah lulus kelas 9 sebanyak 150 orang per tahun yang didukung dari pembiayaan Pemerintah Rusia. Pendidikan berlangsung selama 4 tahun atau terdiri 200 jam untuk pengetahuan dasar logam dan 100 jam untuk pengetahuan pengoperasian alat secara komputerisasi,” informasi dari KBRI Moscow.
“Pola pendidikan ini bisa dipertimbangkan untuk diterapkan di Indonesia dalam mempersiapkan tenaga profesional bidang industri dengan dukungan berbagai pihak. Pihak yang dikunjungi menyatakan keinginannya untuk bekerjasama dengan Indonesia. Delegasi Indonesia memanfaatkan sebaik-baiknya kunjungan pabrik ini untuk menyerap pengalaman dan teknologi perusahaan peleburan baja Rusia,” tambah perwakilan KBRI Moscow dalam rilisnya.
Sumber Berita :
news.detik.com